KEPEMIMPINAN PEMUDA ADVENT II

Diposting oleh Pelajaran SSD Online on Kamis, 15 November 2012

8. Mengetahui Bagaimana Mengorganisasi
Setiap pemimpin harus tahu bagaimana berorganisasi. Pemimpin membangun rencanany, kemudia mengevaluasi semua unsur-unsur yang dia pikirkan, meraih tujuan. Selanjutnya, pemimpin merencanakan langkah-langkah pasti yang akan diambil untuk menyelesaikan tugasnya. Pemimpin kemudian mendelegasikan tanggung jawabnya kepada orang-orang yang mampu, mengunakan sebanyak mungik orang dan faktor-faktor yang baik sementara pemimipin dapat mengaturnya. Kemudian mengatur rekannya dan mendorong kemajuan yang bertahap sampai mencapai sasarannya. Inilah organisasi. 

9. Membangun Hubungan yang Menyenangkan dengan Rekan-Rekan Sekerja
Pertanyaan mengenai hubungan pribadi adalah.... penting. Rahasianya adalah cinta persaudaraan, lebih mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri. Penasehat harus belajar untuk mempunayi hubungan yang baik dengan orang lain yang sejajar dan yang melayani dalam level yang sama. Dia harus mampu untuk turut bersuka cita karena keberhasilan. promosi ataupun atas penghargaan yang diberikan kepada teman sesama pemimpin. Keberhasilan apapun yang telah diberikan harus diterima dengan rendah hati dan penguasaan diri. Pemimpin harus memupuk persahabatn yang menyenangkan dengan atasannya. Tidak masalah dimana kita sekarang, pasti ada atasan kita dalam tanggung jawab.Kita harus bekerja semampu kita untuk setia pada atasan, untuk bekerja seirama dan bekerja sama dengan mereka. Jika ada perbedaan pendapat, kita harus membicarakan masalah ini dengan atasan secara pribadi daripada membicarakannya dengan sesama teman atau anggota klub. Ketika seorang pemimpin menemukan dirinya berada pada posisi memimpin, dia harus mempunyai hubungan yang baik dengan bawahannya. Dia seharusnya tidak cemburu atau menunjukkan perbedaan. Usahanya ditujukan untuk persatuan dari masing-masing pemimpin yang dibawahinya. Dia harus ingat bahwa keberhasilan dari anak buah adalah juga keberhasilannya. Dia juga harus ingat bahwa dia mempunyai tanggung jawab untuk melatih bawahannya untuk mengantikan dia nantinya. 


10. Mempunyai Jiwa Kepemimpinan

Di dalam Klub Remaja, pemimpinnya harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Ini berarti bahwa dia harus mempunyai martabat yang membuatnya mudah untuk membuat anggota klub disiplin.  Pada saat yang sama, pemimpin harus mempunyai kehangatan yang mengundang rasa percaya dan membangun persahabatan. Akan merusak bila mempunyai kebaikan tanpa ketegasan.  Juga akan sangat tidak baik bila mempunyai ketegasan tanpa kebaikan. 

11. Membangun Rasa Humor
Setiap pemimpin yang berhubungan dengan anak muda harus mempunyai rasa humor yang dalam. Banyak kejadian-kejadian yang akan cenderung membuat pemimpin marah. Anak remaja mudah untuk bersendau-gurau mengenai perangai orang dewasa. Seorang pemimpin yang punya rasa humor akan menangani hal seperti ini dengan mudah. 

12. Selalu Ingin Tahu dan Kreatif
Sangat perlu bagi seorang pemimpin untuk mampu mencapai sasarannya walaupun penuh rintangan dan kesulitan-kesulitan yang menghalangi. Rasa ingin tahu akan mempermudah pemimpin untuk mencari rencana-rencana alternative pada saat mana rencana yang diinginkan tidak dapat terlaksana. Pemimpin akan dengan cepat meneliti, hal-hal masuk akal dalam pikirannya. Seorang pemimpin wanita atau pria adalah seorang yang menemukan cara atau mendapatkan cara. 

13. Mendapat Kerjasama
Sebagai pemimpin dari grup, Anda akan menemukan bahwa  kesuksesan anda adalah tergantung dengan orang lain, tidak hanya kepada anda tetapi juga dalam kerjasa dari setiap orang yang bekerja dengan anda. Jika anggota tidak mau bekerja sama dengan anda maka anda tidak akan dapat menyelesaikan sesuatu, tidak masalah sepintar apapun anda. Masalahnya adalah bagaimana anda belajar cara untuk mendapat kerjasama anggota. Bagaimana itu dapat terlaksana?

  1.  Sifat bersahabat
  2.  Suka memberikan pujian
  3.  Meminta tanggapan orang lain
  4.  Membuat orang lain merasa penting
  5.  Tidak pernah mempermalukan orang lain
  6.  Memimpin, tidak menyetir
  7.  Berusaha untuk mengingat nama
  8.  Menepati janji
  9.  Selalu gembira dan optimis
  10.  Tidak sombong
  11.  Jangan membuat keputusan kalau sedang marah.
  12.  Menyembuhkan yang sakit hati seketika itu juga
  13.  Memilih penolong yang handal
  14.  Selalu siap sedia menolong
  15.  Mau untuk bekerja sama dengan orang lain.
More aboutKEPEMIMPINAN PEMUDA ADVENT II

KEPEMIMPINAN PEMUDA ADVENT I

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Orang-orang muda Advent layak mendapatkan kepemimpinan. "Dia adalah yang mengornanisasikan tujuan yang telah ditetapkan dalam  menanamkan kepada orang muda pengetahuan akan Allah, dan mencetak karakteristik selaras dengan irama-Nya, mengerjakan pekerjaan yang tinggi dan mulia. Dia sadar akan keinginan untuk mencapai standard Allah, dia mempersembahkan satu pelajaran yang tinggi setinggi surga dan luas seluas dunia. Dengan adanya tantangan yang telah dibuat sebelumnya, kita perlu dengan sungguh mempertimbangkan beberapa qualitas dasar dari kepemimpinan. Pemimpin perlu untuk: 
1. Memusatkan Hidup Pada Kristus
Hal ini akan membawa para pemimpin Kristen untuk menghasilkan pria dan wanita Kristen. Lebih daripada itu, pemimpin klub remaja haruslah pria dan wanita yang hidupnya ditandai dengan hidup yang berpusat pada kehidupan Kristus. Para pemimpin harus menunjukkan apa yang mereka harapkan kepada remaja akan menjadi apa mereka di masa mendatang. Pengalaman ini akan mewujudkan keinginan tersebut dengn bentuk yang menyenangkan dalam semua tugas dan semangat percaya diri dan optimis dalam hubungannya untuk membangun kerajaan Allah di bumi ini. 
2. Benar-Benar Mencintai Orang Muda
Satu-satunya motif yang menyenangkan dalam melayani di klub remaja adalah mencintai anak-anak yang sedang bertumbuh. Cinta ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Akan mudah disampaikan kepada hati anak-anak remaja  bila orang dewasa membagikan waktunya, energi dan persahabatan dengan anak yang sedang bertumbuh. Cinta yang seperti itu mudah dimengerti oleh anak remaja melalui program-program yang telah direncanakan untuk remaja dan kesabaran untuk mengerti yang kelihatan ketika remaja sedang menghadapi masalah. Cinta ini akan diungkapkan dengan ketekunan walaupun ketika remaja berlaku yang tidak diharapkan dan seperti menolak ajaran yang diberikan. 
3. Optimis dan Antusias
Seorang yang riang dan menyenangkan adalah aset untuk menjadi pemimpin remaja. Rasa antusias itu menular, sehingga anak laki-laki dan perempuan dengan cepat mengikuti pemimpin yang optimis. Pemimpin yang sukses menekankan hal-hal yang positif dan mendukung program dengan energi dan konsekwensinya. 
4. Tuan Atas Emosinya Sendiri
Seorang yang benar-benar pemimpin adalah tuan atas emosinya sendiri. Keadaan suasana hati dan kepribadiannya menunjukkan keseimbangan. Hal ini dapat dilihat dari disiplinnya, keadaan hidup, iman dan percayanya kepada Allah dan rasa tanggung jawabnya. Makian-makian, amarah, atau depresi akan merusak citra baik terhadap seorang pemimpin yang nantinya ditiru oleh anak laki-laki atau perempuan.
5. Menyukai Hal Diluar Rumah
Sebagian besar aktifitas dari klub remaja akan dilakukan di luar rumah. Seorang pemimpin yang sukses akan mengatur rencana-rencana klub untuk mengambil setiap kesempatan dalam memperkenalkan anggota klub kepada perjalanan baru yang akan ditemukan di gunung, lembah, pantai dan sepanjang danau dan alirannya. Penemuan - penemuan di alam yang telah direncanakan, berkemah dan jalan kaki di gunung akan membawa keahlian yang baru dan segar kepada anggota klub. 
6. Memahami Karakteristik Anak Muda Junior
Sangatlah penting bagi seorang pemimpin yang sukses untuk memahami faktor-faktor dan tekanan-tekanan yang mempengaruhi remaja dan karakteristik umum yang dimiliki oleh anak-anak seusia klub ini. Remaja pasti mengingat  kualitas dari pemimpin yang mereka inginkan. Remaja sedang memahami kerohanian, hal-hal yang berpengetahuan dan kepribadian. Memahami remaja dapat dilakukan dengan membaca buku, membuat penelitian, dan berusaha untuk bekerja dalam keserasian dengan remaja dalam mengikuti trend yang dibatasi, dibandingkan dengan secara langsung tidak setuju dengan pendapat mereka. 
7. Pemilik Bermacam-macam Keahlian
Setiap keahlian dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai satu kunci tambahan yang bisa digunakan untuk membuka hati yang tertutup. Sangatlah berharga untuk boleh menjadi sanggup dan mempunyai banyak pemgalaman sehingga pemimpin dapat selalu membagikan sesuatu yang baru yang dapat diperkenalkan pada anggota klub. Sangat diharapkan bahwa pemimpin lebih mengenal dengan baik aktifitas yang dipimpinnya. Pemimpin ada di depan dalam perkembangan keahlian. Dalam  pelatihan Staf Remaja, pemimpin harus dapat menemukan kesenangan akan  pengalaman yang baru. 
8.  Mengetahui Bagaimana Mengorganisasi.
Setiap pemimpin harus tahu bagaimana berorganisasi. Pemimpin membangun rencananya, kemudian mengevaluasi semua unsur-unsur yang dia pikirkan, meraih tujuan. Selanjutnya, pemimpin merencanakan langkah-langkah pasti yang akan diambil untuk menyelesaikan tugasnya. P emimpin kemudian mendelegasikan tanggung jawabnya kepada orang-orang yang mampu, mengunakan sebanyak mungkin orang dan faktor-faktor yang baik sementara pemimipin dapat mengaturnya. Kemudian mengatur rekannya dan mendorong kemajuan yang bertahap, sampai mencapai sasarannya. Inilah organisasi. 
9. Membangun Hubungan yang Menyenangkan dengan Rekan-Rekan Sekerja
Pertanyaan mengenai hubungan pribadi adalah penting. Rahasianya adalah cinta persaudaraan, lebih mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri. Penasehat harus belajar untuk mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain yang sejajar dan yang melayani dalam level yang sama. Dia harus mampu untuk turut bersuka cita karena keberhasilan, promosi ataupun atas penghargaan yang diberikan kepada teman sesama pemimpin. Keberhasilan apapun yang telah diberikan harus diterima dengan rendah hati dan penguasaan diri. Pemimpin harus memupuk persahabatn yang menyenangkan dengan atasannya. Tidak masalah dimana kita sekarang, pasti ada atasan kita dalam tanggung jawab. ita harus bekerja semampu kita untuk setia pada atasan, untuk bekerja seirama dan bekerja sama dengan mereka. Jika ada perbedaan pendapat, kita harus membicarakan masalah ini dengan atasan secara pribadi daripada membicarakannya dengan sesama teman atau anggota klub. Ketika seorang pemimpin menemukan dirinya berada pada posisi memimpin, dia harus mempunyai hubungan yang baik dengan bawahannya. Dia seharusnya tidak cemburu atau menunjukkan perbedaan. Usahanya ditujukan untuk persatuan dari masing-masing pemimpin yang dibawahinya. Dia harus ingat bahwa keberhasilan dari anak buah adalah juga keberhasilannya. Dia juga harus ingat bahwa dia mempunyai tanggung jawab untuk melatih bawahannya untuk mengantikan dia nantinya. 
10. Mempunyai Jiwa Kepemimpinan
Di dalam Klub Remaja, pemimpinnya harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Ini berarti bahwa dia harus mempunyai martabat yang membuatnya mudah untuk membuat anggota klub disiplin.  Pada saat yang sama, pemimpin harus mempunyai kehangatan yang mengundang rasa percaya dan membangun persahabatan. Akan merusak bila mempunyai kebaikan tanpa ketegasan.  Juga akan sangat tidak baik bila mempunyai ketegasan tanpa kebaikan. 
11. Membangun Rasa Humor
Setiap pemimpin yang berhubungan dengan anak muda harus mempunyai rasa humor yang dalam. Banyak kejadian-kejadian yang akan cenderung membuat pemimpin marah. Anak remaja mudah untuk bersendau-gurau mengenai perangai orang dewasa. Seorang pemimpin yang punya rasa humor akan menangani hal seperti ini dengan mudah. 
12. Selalu Ingin Tahu dan Kreatif
Sangat perlu bagi seorang pemimpin untuk mampu mencapai sasarannya walaupun penuh rintangan dan kesulitan-kesulitan yang menghalangi. Rasa ingin tahu akan mempermudah pemimpin untuk mencari rencana-rencana alternatif pada saat mana rencana yang diinginkan tidak dapat terlaksana. Pemimpin akan dengan cepat meneliti, hal-hal masuk akal dalam pikirannya. Seorang pemimpin wanita atau pria adalah seorang yang menemukan cara atau mendapatkan cara. 
13. Mendapat Kerjasama
   Sebagai pemimpin dari grup, anda akan menemukan bahwa  kesuksesan anda adalah tergantung dengan orang lain, tidak hanya kepada anda tetapi juga dalam kerjasama dari setiap orang yang bekerja dengan anda. Jika anggota tidak mau bekerja sama dengan anda maka anda tidak akan dapat menyelesaikan sesuatu, tidak masalah sepintar apapun anda. Masalahnya adalah bagaimana anda belajar cara untuk mendapat kerjasama anggota. Bagaimana itu dapat terlaksana? 
a. Sifat bersahabat
b. Suka memberikan pujian
c. Meminta tanggapan orang lain
d. Membuat orang lain merasa penting
e. Tidak pernah mempermalukan orang lain
f. Memimpin, tidak menyetir
g. Berusaha untuk mengingat nama
h. Menepati janji
I. Selalu gembira dan optimis
j. Tidak sombong
k. Jangan membuat keputusan kalau sedang marah.
l. Menyembuhkan yang sakit hati seketika itu juga
m. Memilih penolong yang handal
n. Selalu siap sedia menolong
o. Mau untuk bekerja sama dengan orang lain.
More aboutKEPEMIMPINAN PEMUDA ADVENT I

KEPRIBADIAN VERSUS KARAKTER

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Walaupun Alkitab berkata bahwa kita "berada di dalam dunia namun bukan dari dunia", adalah sangat sulit jika tidaklah mungkin untuk tidak memantulkan paling kurang pada derajat yang kecil dari lingkungan pergaulan dimana kita hidup. Perumpamaan tentang gandum dan lalang adalah cukup akurat. Kita melihat terjemahan ini kedalam beberapa bidang yang memiliki kepentingan yang khusus bagi kita untuk memperhatikan kalau tidak kita menemukan diri kita sendiri (dan orang muda kita) di dalam satu situasi yang sangat serupa dengan cerita Alkitab, gadis-gadis muda menunggu pesta dimulai. Satu bidang yang membutuhkan perhatian kita yang khusus adalah bahwa etika-etika yang bersifat situasi dan etika-etika karakter.
Di dalam sebuah tinjauan literatur baru-baru ini dituliskan bahwa lebih dari 200 tahun belakangan ini yaitu yang berhubungan dengan keberhasilan, adalah sangat menarik untuk mencatat sebuah tren/arah yang jelas. Untuk 150 tahun yang pertama, keberhasilan didefinisikan di dalam terminologi tentang kualitas-kualitas sebagai "integritas, kerendahan hati, kesetiaan, pertarakan, semangat, keadilan, kesabaran, kerajinan, kesederhanaan, kerapihan, dan peraturan emas." Dengan kata lain, keberhasilan telah didefinisikan oleh ciri karakter yang positif. Namun, selama 50 tahun yang terakhir ada suatu pergeseran yang tajam dari etika karakter kepada apa yang kita sebut etika kepribadian.
Etika kepribadian lebih berfokus pada gambaran publik, sikap mental yang positif, dan bahkan metode yang terbaik dari penipuan. Dengan kata lain, pergeseran tersebut adalah isue dari karakter kepada isu tentang kepribadian dan penampilan. (Tom Osborne: On Solid Ground) Perubahan dari fokus ini telah memberikan kontribusi bahwa meningkatkan keabsahan erosi moral sampai orang muda tidak lagi memiliki sesuatu yang solid untuk berpegang; tidak ada lagi kompas yang dapat menunjukkan kepada mereka arah yang tepat. Orang-orang jaman sekarang ini mengerti bahwa kehidupan-kehidupan pribadi tidak lagi relevan kepada keberhasilan dan kepada kepemimpinan. Kualitas moral pribadi tidak lagi memiliki berat/masa di dalam jalan seseorang menuju keberhasilan.
Kutipan yang sangat terkenal dari buku Pendidikan muncul dipikiran: "Kebutuhan terbesar dari dunia ini adalah manusia-manusia yang tidak dapat diperjual belikan, manusia yang di dalam jiwa mereka adalah benar dan jujur, manusia yang tidak takut untuk menyebutkan dosa dengan namanya yang tepat, manusia yang kata hatinya teguh bagaikan jarum kompas yang mengarah ke kutup, manusia yang rela berdiri untuk kebenaran walaupun langit runtuh." (Ed. Hal 57) konsep ini hampir kelihatan sudah kuno di dalam dunia jaman sekarang ini—bahkan di antara beberapa pemimpin orang muda sekalipun.
Itulah sebabnya mengapa kutipan itu dimulai dengan ciri-ciri ini "kebutuhan yang terbesar dari dunia. . ." lebih mirip dengan tulisan yang tertera di dinding Babilon, kita perlu untuk bertanya kepada diri kita sendiri "apakah kita didapati membutuhkan?" Apa yang menjadi peran kita sebagai pemimpin-pemimpin? Apakah itu adalah dengan menyediakan kepada orang-orang muda apa yang mereka butuhkan atau membimbing mereka dengan cara menunjukkan kepada mereka apa yang Kristus inginkan-gerbang yang sempit, jalan yang sempit.
More aboutKEPRIBADIAN VERSUS KARAKTER

Disiplin

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Usia-usia yang terlibat di dalam organisasi ini masih meliputi mereka yang dianggap "di bawah usia" di dalam beberapa keadaan, demikian juga dengan mereka yang dianggap dewasa dan oleh karena itu sepenuhnya bertanggung jawab untuk tindakan mereka sendiri. Yang diharapkan adalah bahwa semuanya berfungsi berdasarkan disiplin diri atau sering disebut sebagai disiplin internal. Hal seperti itu mungkin tidak selalu terjadi. Mungkin saja ada anak-anak yang berusia 16 tahun yang berpikir bahwa mereka seperti telah berusia 25 tahun, atau sebaliknya ada orang muda yang lebih tua tapi tidak mau hidup sampai pada tingkatan kedewasaan di mana dia harus berada di sana.
Jadi bagaimana seorang pemimpin menetapkan aturan-aturan yang dapat diatur dan yang akan dihargai yang menyanggupkan organisasi tersebut kepada fungsinya dengan lancar tanpa kritikan dari anggota-anggota gereja setempat?
Di sanalah terdapat kunci yang benar kepada aturan-aturan yang baik dan sederhana pada saat yang bersamaan. Tingkah laku yang diharapkan setiap waktu adalah mencerminkan standar moral yang tinggi dan tidak akan menjadi sebuah motif membubarkan klub bagi kepemimpinan gereja setempat. Motivasi membangun harus ditempatkan sebelum keanggotaan klub berada pada perencanaan kegiatan awal tahun, demikian juga sebelum kunjungan lapangan pada saat kongres orang muda atau kegiatan perkemahan berlangsung misalnya. Sikap konstruktif ini akan menjadi aturan pendorong yang terutama dari tingkah laku, dan bukan sebuah daftar dari apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Jika demikian sikap dan tingkah laku, maka akan tercermin secara baik pada klub dan gereja setempat, dan perhatian orang-orang perlu diarahkan kepada kenyataan dengan sikap yang tenang dan sopan. Ini bias menjadi sebuah solusi yang berhasil untuk pertobatan dan perubahan tingkah laku yang mengembalikan orang tersebut kepada rumah tangga mereka. Sederhana, dan tidak ada yang rumit. Setiap orang harus diperlakukan dengan penuh tanggung jawab untuk tindakan-tindakan mereka, dan sebagai hasil baliknya adalah akan mendapatkan reaksi yang sederhana dan teguh. Ini adalah kehidupan membangun di dunia orang dewasa.
More aboutDisiplin

THE POWER OF DREAM

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Kejadian 37:5.  Saya rasa hampir setiap orang pernah bermimpi. Mimpi adalah suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar kita. Impian (seringkali dikenal juga dengan sebutan cita-cita, keinginan, visi) adalah motor pendorong yang dahsyat untuk terjadinya perubahan. Tanpa impian, tak akan ada perubahan. Tanpa perubahan tak akan ada perkembangan. Tanpa perkembangan tak akan ada prestasi. Bahkan Sigmund Freud juga mengakui bahwa impian adalah "Bapak" dari pikiran untuk sukses, dan tentu saja pikiran sukses adalah "Ibu" yang melahirkan tindakan untuk mencapai sukses. Ada 2 kategori mimpi yang sering kita alami dalam kehidupan kita. 
Pertama, Mimpi Pasif. Disebut mimpi pasif karena mimpi ini terjadi di luar kehendak kita. Kita tidak dapat mengontrol mimpi kita itu dan mimpi tersebut cenderung tidak nyata. Misalnya mimpi yang biasa kita alami pada saat kita sedang tidur. Mimpi ini terjadi apabila kita sedang menghadapi suatu permasalahan dalam diri dan batin kita. Masalah-masalah tersebut masih menumpuk dalam pikiran kita sehingga pada saat kita tidur alam pikiran bawah sadar kita membawa kita kepada masalah-masalah tersebut tanpa dapat kita kendalikan, namun kita merasa seolah-olah mengalami kejadian yang sebenarnya. Dan mimpi seperti ini akan berakhir apabila kita terjaga dari tidur. Di samping mimpi pasif yang berlangsung pada saat kita tidur, ada juga seseorang yang pada dasarnya sering berkhayal atau mengimajinasikan hal-hal indah secara terus menerus namun tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya. Hal ini sama saja halnya dengan hidup dalam dunia mimpi yang telah disebutkan sebelumnya karena semua angan-angan tersebut akan berakhir pada saat ia selesai berimajinasi.
Kedua, Mimpi Aktif. Mimpi aktif adalah suatu imajinasi atau khayalan yang dilakukan secara terus-menerus namun disertai dengan perubahan perilaku yang mengacu kepada tercapainya mimpi tersebut sehingga kita tidak selalu hidup dalam dunia mimpi atau dunia tidur dan berusaha mewujudkannya.
Sebagai generasi muda GMAHK kita hendaknya menjadi pemimpi-pemimpi aktif di mana kita tidak hanya berimajinasi saja tapi juga melakukan tindakan yang mendukung ke arah tercapainya impian kita. Lakukan perubahan dalam diri kita, keluar dari zona kenyamanan, dan raihlah impian kita tersebut. Setelah kita memiliki dan mengenali impian yang benar-benar kita dambakan untuk terwujud, kita tentunya ingin segera mewujudkannya. Ada banyak prinsip yang bisa kita terapkan. Tiga di antaranya adalah prinsip yang ditulis oleh Albert Carr dalam bukunya How to Attract Good Luck. Dengan mengikuti tiga prinsip sederhana ini, kita memiliki peluang besar untuk mewujudkan apa yang kita impikan.
01. Membuka Diri. (Amsal 15:22) Ketika Thomas Alva Edison sedang bereksperimen untuk menciptakan bola lampu, ia mencoba "mengundang" petir dengan menaikkan layang-layang di lapangan terbuka pada waktu hujan. Hasilnya: Petir pun ia dapatkan. Demikian juga dengan peluang untuk mewujudkan impian. Kita perlu "mengundang" ataupun "menciptakan" berbagai peluang untuk mewujudkan impian kita seperti yang dilakukan Edison ketika mengundang petir yang akhirnya berhasil ia "tangkap" dan "abadikan" dalam bentuk bola lampu. Bagaimana caranya? Yang perlu kita lakukan adalah meng-ekspos (membuka diri) kita terhadap peluang untuk meraih kesempatan sukses tersebut. Peluang bisa muncul dari pertemuan dan perkenalan dengan orang-orang baru, mencoba kegiatan-kegiatan baru dan mengunjungi tempat-tempat baru.
02. Mengenali Peluang. (Filipi 4:8) Dari sekian banyak peluang yang kita temui, kita perlu memilih peluang yang paling tepat untuk mewujudkan impian kita. Untuk mengenali peluang yang tepat, kita perlu mendudukkan "impian" kita sebagai "bintang petunjuk" bagi setiap tindakan yang kita lakukan dan setiap keputusan yang kita ambil. Jika kita ingin memiliki usaha sendiri di bidang pendidikan dan pelatihan, namun tidak memiliki dana yang cukup, selain "membuka diri" pada berbagai kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang, kita juga perlu mengenali kesempatan mana yang bisa memberikan peluang terbesar agar usaha kita juga tidak sia-sia, misalnya dengan mencari kesempatan untuk berinteraksi dengan para calon investor atau partner yang memiliki minat besar di bidang pendidikan (tidak dengan sembarang orang saja).
03. Bertindak. (Pengkhotbah 9:10) Tindakan memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada kata-kata semata. Tanpa tindakan, impian kita hanyalah tinggal mimpi. Tindakan merupakan ujung tombak dari pencapaian impian. Seelah peluang berhasil diidentifikasi, kita jangan tinggal diam, melainkan perlu bertindak untuk meraihnya. Pada tahapan ini kita harus siap menghadapi masalah yang dapat berupa penghalang atau hambatan maupun kesulitan yang harus kita hadapi dalam proses meraih impian kita. Misalnya, dihina banyak orang, kehilangan orang yang dicintai, dikucilkan, tidak dipercaya, dikeluarkan dari sekolah dan kegagalan. Kegagalan sering membuat orang patah semangat dan berputus asa serta tidak berani mencoba lagi. Tidak jarang impian seseorang berakhir pada state ini. Kegagalan banyak disebabkan oleh karena proses mewujudkan impian tidak seindah dan semudah apa yang kita bayangkan sebelumnya. Seharusnya, jika kita mengalami kegagalan, kita harus berani mencoba kembali, memimpikan kembali secara aktif, memvisualisasikan dalam pikiran kita mulai dari proses sampai tercapainya impian kita sehingga kita selalu memiliki semangat juang yang tinggi setelah kita mengalami kegagalan dan bukan hanya merenungi nasib yang telah terjadi atau bahkan kita mengubah impian kita. Memang tidak ada salahnya bagi kita untuk mengubah impian kita semula dan berusaha mencapai impian yang lain jika kita memang sudah merasa bahwa impian kita sudah tidak sejalan dengan tujuan hidup kita. Namun satu hal yang harus kita yakini adalah bahwa dengan selalu belajar dari pengalaman kegagalan dan kemudian mencoba lagi suatu saat mimpi kita pasti akan dapat menjadi kenyataan. Orang yang tabah, sabar, dan berhasil melewati semua permasalahan tersebut barulah akan menjadi orang yang berhasil meraih impiannya. Jangan lupa untuk selalu membawa serta impian kita ke mana pun kita pergi, di mana pun kita berada, dalam berbagai kondisi dan situasi yang bagaimana pun yang sedang menimpa kita. Kita harus selalu percaya dan yakin bahwa impian yang kita miliki akan tercapai melalui usaha-usaha kita yang tekun dan tidak kenal menyerah serta tidak lupa untuk meminta pertolongan Tuhan. (Roma 8:28) Dengan demikian keberhasilan akan dapat kita peroleh.
Kesimpulan, Mungkin sebagian besar dari kita sudah lupa apa yang kita impian pada saat masih anak-anak. Kenyataan membuat kita semua menyerah untuk menggapai mimpi, yang dulu benar-benar kita harapkan jadi nyata. Sebenarnya, tidaklah mustahil untuk terus bermimpi dan menjadikannya nyata. Sebab orang-orang yang berhasil menorehkan kesuksesan dalam sejarah hidup mereka pasti memiliki mimpi. Semua kesuksesan mereka berawal dari impian yang sangat merasuk jiwa, raga, dan pikiran mereka, serta mendorong mereka untuk bertindak. Mereka pun juga memiliki prinsip-prinsip sederhana yang mereka terapkan untuk meraih sukses. Jika kita ingin seperti mereka, milikilah impian, kenalilah impian yang paling dapat menggerakkan pikiran, hati nurani, dan tindakan kita untuk mewujudkannya, setelah itu undanglah kesempatan untuk meraih mimpi dengan membuka diri terhadap berbagai kesempatan yang ada di sekitar itu, terutama kesempatan yang paling berpotensi untuk mewujudkan impian kita. Setelah kesempatan ini berhasil kita identifikasi, langkah berikutnya adalah bertindak untuk meraih kesempatan yang paling berpotensi untuk mewujudkan impian kita. Selamat bermimpi dan selamat bertindak untuk mewujudkan impian Anda.
More aboutTHE POWER OF DREAM

KEPEMIMPINAN

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Aku ingin menyampaikan kepada anda sebuah cerita tentang satu kelompok orang yang menyebutkan diri mereka sendiri penjala manusia. Mereka hidup di sebuah daerah dimana terdapat banyak ikan – air berada dimana-mana mengelilingi mereka. Kenyataannya, seluruh daerah itu dikelilingi oleh sungai-sungai dan danau serta ngarai yang dipenuhi dengan ikan. Dan ikan-ikan itu sangat lapar.
Minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, orang-orang ini yang menyebutkan diri mereka sendiri sebagai penjala ikan mengadakan pertemuan-pertemuan dan berbicara tentang panggilan mereka untuk menjadi penjala manusia, berlimpahnya ikan, dan mereka meninggalkan semua inovasi penangkapan ikan yang terbaru.
Tahun demi tahun, mereka dengan hati-hati menjelaskan apa yang sebenarnya arti dari menangkap ikan itu, mengakui menangkap ikan sebagai sebuah pekerjaan yang mulia, dan menyatakan bahwa menangkap ikan itu selalu menjadi tugas utama dari penjala ikan.
Mereka secara terus menerus mencari metode-metode baru dan yang lebih baik tentang menangkap ikan, dan untuk defenisi yang lebih baik dan baru untuk menangkap ikan. Mereka sangat menyukai slogan-slogan seperti "Menangkap ikan adalah tugas dari setiap penjala ikan." Mereka mensponsori pertemuan-pertemuan khusus yang dikenal sebagai "Kampanye Penjala Ikan." Mereka kemudian berlanjut dengan mengadakan tur secara nasional dan bahkan mendunia untuk mendiskusikan penangkapan ikan dan mempromosikan ikan dan mendengar tentang semua perkembangan dan kemajuan teknologi yang terbaru di dalam hal menangkap ikan dan cara-cara baru dari menyuguhkan umpan kepada ikan yang membuatnya lebih menarik dan menggoda.
Mereka membangun gedung-gedung besar yang indah yang mereka sebutkan "Pusat Perikanan," dan memili beberapa dari teman-teman nelayan mereka untuk menjadi staf. Mereka meminta kepada setiap orang untuk menjadi nelayan. Hanya ada satu hal yang tidak mereka lakukan. Mereka tidak menangkap ikan. Tidak pernah.
Sebagai tambahan untuk mengatur dan mengadakan jadwal-jdwal pertemuan-pertemuan, mereka membentuk sebuah dewan untuk mengirim para nelayan kesluruh bagian-bagian lain dari dunia dimana terdapat banyak ikan. Dewan itu kemudian menunjuk berbagai komite dan mengadakan berbagai pertemuan untuk membicarakan tentang menangkap ikan, dan mengembangkan strategi-strategi yang baru untuk menangkap ikan. Tetapi anggota-anggota komite itu tidak pernah pergi menangkap ikan.
Pusat-pusat pelatihan yang besar dan mahal di bangun untuk tujuan dari mengajarkan kepada para nelayan bagaimana untuk menangkap ikan. Mereka menawarkan kursus-kursus tentang kebutuhan-kebutuhan akan ikan, sifat-sifat dari ikan, berhadapan dengan generasi ikan yang berbeda-beda, hal-hal yang berhubungan dengan psikologi dari ikan, dan bagaimana untuk mendekati dan memberi makan ikan. Semua profesor memiliki gelar di dalam ilmu perikanan, tetapi tidak seorangpun yang pernah pergi untuk menangkap ikan. Mereka hanya mengajar bagaimana untuk menangkap ikan. Setelah menyelesaikan kursus pendidikan itu, para tamatan diberikan ijin untuk menangkap ikan dan diutus untuk pergi dan melakukan pekerjaan penuh waktu yaitu menangkap ikan, sebagian bahkan menjauhi air yang penuh dengan banyak ikan.
Banyak yang telah merasa panggilan untuk menjadi nelayan-nelayan memberikan sambutan. Mereka dikirim untuk menjalankan tugas menangkap ikan. Tetapi sama seperti nelayan-nelayan yang dahulu, mereka dapat berbicara berjam-jam tentang perlunya menangkap ikan, dan mereka mengetahui tentang perkembangan terkini dari hal menangkap ikan, tetapi mereka tidak menangkap ikan. Mereka terlalu sibuk melakukan hal-hal yang lain. Sebagian orang berkata bahwa mereka sebenarnya ingin untuk menangkap ikan, tetapi oleh karena mereka tidak punya waktu, mereka hanya dapat menyiapkan peralatan menangkap kan kepaa orang lain. Yang lainnya merasa bahwa tugas-tugas mereka adalah untuk membangun sebuah hubungan yang baik dengan ikan sehingga ikan itu akan dapat bersikap berterima kepada para nelayan.
Setelah sebuah pertemuan tentang "Perlunya Menangkap Ikan," seorang muda meninggalkan pertemuan itu dan langsung pergi untuk menangkap ikan. Dia melaporkan pada hari berikutnya bahwa dia telah menangkap dua ekor ikan yang luarbiasa. Dia dihormati untuk penangkapannya yang besar itu, dan segera diaturlah sebuah tur keseluruh dunia untuk kunjungannya supaya dia dapat mengadakan pertemuan-pertemuan yang besar dan mengatakan bagaimana dia telah melakukannya. Sehingga dia berhenti menangkap ikan agar supaya dapat memiliki waktu untuk mengatakan kepada orang lain tentang pengalaman tersebut. Dia juga ditempatkan di Dewan Umum Perserikatan Nelayan, yang mengambil banyak waktunya, sehingga dia sama sekali tidak memiliki waktu untuk mengakap ikan.
Sekarang adalah benar bahwa kebanyakan dari nelayan-nelayan itu telah membuat pengorbanan pribadi dan menghadapi semua jenis kesulitan-kesulitan. Beberapa orang tinggal dekat dengan air dan harus mencium bau busuk dari ikan yang telah mati setiap hari. Mereka dicemooh oleh sebagian orang yang menjadikan mereka sebagai bahan lelucon tentang klub nelayanan mereka dan kenyataannya ialah bahwa, walaupun mereka menyebutkan diri mereka sebagai nelayan-nelayan, mereka tidak pernah pergi menangkap ikan. Mereka bertanya-tanya tentang orang-orang yang merasa bahwa dengan menghadiri pertemuan mingguan untuk membicarakan tentang hal menangkap ikan adalah hanya membuag-buang waktu. Lagi pula, apakah mereka tidak mengikuti sang Guru yang mengatakan, "Ikutlah Aku, maka Aku akan menjadikan kamu penjala-penjala manusia"?
–Darrell W. Robinson, People Sharing Jesus
Waktu istirahat (bagi di dalam kelompok-kelompok kecil)
Diskusikan implikasi-implikasi dari cerita di atas atau, lebih baik lagi, pergilah menangkap ikan.…
More aboutKEPEMIMPINAN

BOLEHKAH PEMUDA PEMUDI ADVENT BERPACARAN DENGAN PEMUDA PEMUDI NON ADVENT?

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Ada empat hal yang tersirat dalam pikiran saya mengenai pertanyaan ini:
Pertama-tama, adalah Menjalin relationship dengan siapa saja adalah sebuah kebebasan bagi seseorang dan harus dibina dengan baik, sehat dan rohani. Seseorang memiliki hak dalam memilih dan membina hubungan dengan pribadi mana saja yang dirasa cocok. Menemukan pribadi yang cocok terkadang menjadi sebuah kendala bagi mayoritas, yang pada umumnya teman-teman kita pemudi. Sedangkan ada beberapa, yang dibekali dengan kelebihan-kelebihan, walaupun ini relatif dengan mudah menemukan pribadi yang tepat untuk membina hubungan pertemanan. Jadi kalau mempertanyakan apakah boleh atau tidak, pilihan dapat dikembalikan kepada si pelaku. Pelajaran penting pada point ini adalah Jalinlah hubungan yang dengan baik dan benar dengan siapa saja yang dianggap cocok. Memang menemukan pribadi yang cocok adalah elemen yang penting, namun bagaimana menjadi hubungan dengan sehat, baik, secara rohani adalah teramat penting.
Akan menjadi kesalahan juga walaupun telah menemukan pasangan yang tepat tetapi dalam cara hubungan 'pacaran' yang tidak benar, tidak rohani. Dalam hal ini, tidak memandang lagi apakah dia ini pemuda Advent atau Non Advent. Kedua-duanya bisa membina hubungan dengan baik dan rohani, di lain pihak bisa menjadi kebalikan.
Kedua, adalah Tujuan Berpacaran seharusnya dipahami dengan baik oleh pemuda-pemudi. Dalam membina hubungan ada tahap-tahap atau langkah-langkah yang harus dilalui. Pada tahap 'berpacaran,' hubungan yang terjalin adalah untuk mengenal pribadi, karakter tiap-tiap pasangan. Berdasarkan konteks pertanyaan, maka dalam mengenal kepribadian satu sama lain tidak selayaknya kita membatasi pilihan. Pernyataan ini bukanlah sesuatu yang memberikan sebuah celah atas apa yang diresahkan oleh para orang tua dan pemimpin-pemimpin gereja dalam menyikapi anak-anak muda mereka yang memiliki masalah seperti ini. Berpikir positif, atas apa yang seharusnya terjadi di tahap 'berpacaran' akan membentuk anak-anak muda kita berkembangan dengan baik, dalam relationship and leadership. Mereka harus didukung, sehingga mereka bisa mengekspresikan hal-hal positif yang kuat dan sehat dalam membina pertemanan, tanpa prasangka-prasangka yang bisa mencederai kepekaan mereka atas kepercayaan yang orang tua dan pemimpin gereja harapkan.
Ketiga, adalah Keuntungan Moral dan Rohani haruslah dipikirkan. Point ini haruslah yang utama saat melangkah dalam membina hubungan. Walaupun 'berpacaran' untuk mengenal pribadi masing-masing, namun unsur moral dan rohani haruslah menjadi utama dalam hubungan yang dibina. Sangat disarankan, kalau seandainya hubungan yang terjalin tidak terdapat nilai-nilai rohani dan moral yang dipraktekkan, sebaiknya hubungan tersebut dihentikan. Prinsip Christianity harus nampak dalam segala bentuk aspek kehidupan termasuk berpacaran.
Keempat, adalah Masalah dibalik Munculnya Pertanyaan ini. Perlu kita bertanya balik, "Mengapa kita mempertanyakan apakah boleh pemuda-pemudi SDA berpacaran dengan Non SDA?" Apakah kita menghadapi masalah yang serius menanggapi anak-anak muda kita menjalin hubungan pemuda Non SDA? Kita harus mencari tahu kecenderungan-kecenderungan apa yang akan terjadi atas hubungan yang terbentuk. Kita juga harus mengetahui presentasi dari kecenderungan-kecenderungan tersebut justru membawa jauh orang muda kita dari Tuhan dan persekutuan gereja atau sebaliknya. Pelajari masalah-masalah yang muncul dari hal ini. Kalau persentasi dalam sebuah jemaat tertentu memberikan fakta yang menguntung yang dapat dikaji untuk bisa mengakomodasikan, mengarahkan hal-hal yang positif, ataupun membendung hal-hal yang tidak diinginkan atau yang menyimpang.
Mungkin masalah-masalah klasik dari munculnya pertanyaan ini adalah kecenderungan pertama, konsep berpacaran Non SDA agak berbeda, sehingga hubungan itu tidak berjalan dengan baik, sehat dan rohani. Namun kita harus fair, bahwa tidak hanya mereka, tapi orang muda kita juga yang saling membina hubungan tidak lepas dari kenyataan yang sama. Arti kata sama saja. Jadi melihat kecolongan ini kita bisa berasumsi bahwa tidak ada masalah dalam memilih pacar entah dia itu SDA atau Non SDA. Namun untuk suatu argument yang kuat, langkah yang aman agar terhindar dari kecenderungan ini, sebaiknya kita menyiapkan orang-orang muda yang rohani. Kecenderungan kedua, tujuan pacaran tidak lagi untuk saling mengenal tetapi sudah mengarah kepada pre-marital relationship. Ini telah menjadi jebakan yang besar, sehingga orang-orang muda kita banyak yang jatuh. Tidak dapat dipungkiri, ini telah dan sedang terjadi. Kembali ini bukanlah lagi issue antara pasangan SDA atau Non SDA. Tetapi ini lebih kepada buah-buah Roh, Pengendalian diri. Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan pemimpin gereja, bentuklah keterbukaan pikiran dan wawasan dengan orang-orang muda dan bekali mereka dengan hal-hal bersifat rohani. Kecenderungan ketiga, for fun. Sangat mengelikkan kabar akhir-akhir ini, para artis digosipkan dengan video-video hot. Entah itu benar adanya ataupun omong kosong belaka, namun kecenderungan seperti ini yang dipraktekkan dalam tahap berpacaran. Pendekatan yang efektif harus dilakukan kepada orang-orang muda. Membendung nilai-nilai imorality yang telah dianggap common sekarang ini menjadi beban dan tugas dari para orang tua dan pemimpin gereja. Tentunya ini juga adalah tanggung jawab orang muda itu pribadi dengan Tuhan.
Perenungan:
Memilih pasangan bergaul, berteman adalah penting. Namun mempertimbangkan karakter rohani pribadi jauh lebih penting dalam membina hubungan satu sama lain. Bentuk hubungan pertemanan kiranya dapat dijalankan dengan baik dan sehat serta rohani. Kiranya kita bisa mendisiplinkan pikiran kita dengan melakukan apa saja, diketahui maupun tidak diketahui orang lain, hanya untuk kemuliaan bagi Tuhan.
Pengkhotbah 11;9-12;1 "Nikmatilah masa mudamu, hai pemuda! Bergembiralah selama engkau masih remaja. Penuhilah segala hasrat jiwamu, laksanakanlah semua niat hatimu. Tetapi ingat, Allah yang ada di surga, kelak mengadili tindakanmu semua. Usirlah khawatir dan susah dari hatimu, sebab masa mudamu cepat berlalu. Ingatlah pada Penciptamu selagi engkau muda, sebelum tiba tahun-tahun penuh sengsara. Pada masa itu engkau akan berkata, Hidupku tidak bahagia."
Pengkhotbah 12:13-14 "Sesudah semuanya kupertimbangkan, inilah kesimpulan yang kudapatkan. Takutlah kepada Allah dan taatilah segala perintah-Nya, sebab hanya untuk itulah manusia diciptakan-Nya. Allah akan mengadili segala perbuatan kita; yang baik dan yang buruk, bahkan yang tersembunyi juga."
More aboutBOLEHKAH PEMUDA PEMUDI ADVENT BERPACARAN DENGAN PEMUDA PEMUDI NON ADVENT?

Orang Muda adalah Kekuatan

Diposting oleh Pelajaran SSD Online


Dalam Alkitab terdapat 122 ayat yang berisi tentang binatang yang diakui banyak orang paling kuat dan raja dari semua binatang yang ada di muka bumi ini. Ya, Singa identik dengan kekuatan, kecepatan, raungan yang keras, cakaran maut. Namun sekuat kuatnya dan segarang-garangnya Singa, Alkitab mencatat ada 3 orang muda yang berhasil menaklukan binatang yang disebut Singa ini, mereka adalah :
1.    Simson (Hakim-hakim 14:6)
 SimSimson berhadapan langsung dengan singa ketika dia dalam perjalanan pencarian cinta di daerah kafir yaitu di Timna. Tak heran Simson berhasil menaklukan Singa yang terkuat di antara binatang, karena Simson sendiri diakui sebagai manusia yang paling kuat yang pernah hidup di atas dunia ini, bayangkan saja singa muda yang masih sangat bertenaga dan garang hanya dengan “disentuh” saja oleh Simson diumpamakan bagaikan dia mencabik seekor kambing. 2.    Daud (1 Samuel 17:34-37)
Daud tampil dengan berani dalam peperangan Israel melawan Filistin, Daud yang masih muda diragukan oleh Saul dan pasukannya untuk melawan Goliath, karna diragukan Daud sedikit berkisah tentang kebiasaan dalam penggembalakan kambing domba yang sering berhadapan dengan binatang buas termasuk Singa dan ia membunuh Singa dengan menangkap janggutnya dan menghajar sampai mati.
3.    Daniel (Daniel 6:23)
Darius raja Media dijebak oleh orang orang yang tidak menginginkan Daniel berada dilingkungan kepercayaan raja, jebakan cerdik mereka berbuah dengan dihukumnya Daniel hanya karena kedapatan beribadah kepada Allah Israel. Hukuman dibuang ke gua singa harus ditempuh Daniel, tapi Daniel lolos padahal singa singa itu sudah sengaja tidak diberi makan beberapa hari sebelumnya supaya bisa benar-benar lapar dan dengan rakus melahap daging tubuh Daniel.

Ketiga manusia super di atas adalah orang muda yang bisa mengalahkan Singa dan mereka adalah manusia biasa seperti kita namun mereka bisa mengalahkan binatang yang paling ditakuti tersebut. Dengan kekuatan apa mereka sanggup menaklukan Singa? apakah dengan kekuatan mereka sendiri atau bagaimana ? Mari kita perhatikan keterangan Alkitab :
-    “Allahku telah mengutus malaikat-malaikat untuk “mengatupkan “ mulut singa-singa itu” (Daniel)
-    “Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa...” (Daud)
-    “Pada waktu itu berkuasalah Roh Tuhan atas dia, sehingga singa itu dicabiknya...”
Sangat jelas diutarakan bahwa kekuatan mereka melawan Singa adalah dari Tuhan bukan dari pribadi mereka. Perhatian orang muda dengan semangat menggebu gebu, fisik yang prima, dipenuhi dengan ide-ide brilian akan sangat berkecenderungan mengandalkan diri sendiri dari pada mengandalkan Tuhan, merasa diri mampu karena memang masih muda.  Itu sebabnya Pengkotbah  menasehatkan kepada orang muda supaya ingat Tuhan ketika masih muda, jangan bersandar kepada pengertian sendiri tetapi berpeganglah kepada Firman Tuhan.
Lalu pertanyaan selanjutnya siapakah Singa itu? Sebuah ayat yang ditulis oleh Rasul Petrus  menyatakan: “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”  2 Petrus 5:8.
Kinerja Setan dalam menggoda dan menjatuhkan orang muda diidentikkan seperti Singa yang mengaum-ngaum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Cobaan bagi Orang muda terbagi dalam dua hal :
1.    Orang muda yang datang kepada pencobaan, karena ada auman/pancingan maka sering kali orang muda sendiri datang/tertarik untuk menuju kepada pencobaan tersebut, Setan sangat licik dan sering kali dia hanya membuat pancingan pencobaan kepada kita dan dengan sendirinya yang datang dan tertarik kepada pencobaan itu. Sebut saja contoh, peluang peluang yang terbuka untuk seks bebas dll.
Signal-signal dosa sering kali dipancarkan dengan bebas kepada para pemuda dan pemudi oleh setan memancing kita untuk datang kepada pencobaan itu dan kemudian melakukan dosa, pertama dosa kecil kemudian beruntun kepada dosa-dosa lain yang lebih besar
2.    Orang muda didatangi oleh pencobaan.
Dalam banyak hal juga pencobaan itu gencar datang langsung seakan-akan memaksa orang muda untuk berdosa atau jatuh ke dalam dosa. Pencobaan datang langsung kepada kita lewat berbagai macam cara seperti tawaran bekerja pada hari sabat untuk gaji yang lebih tinggi.
Matius 6:13, “Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan tetapi lepaskanlah dari pada yang jahat.”
Petrus menasehatkan orang muda jangan lengah, harus sadar dan berjaga-jaga, kita hanya bisa sadar dan berjaga-jaga oleh kekuatan dari Tuhan. Mari cepat datang kepada Tuhan apabila setan/singa datang mencobai kita dan mari minta kekuatan dari Tuhan selalu ketika menghadapi pencobaan, mari mencontoh dari Daniel, Daud, Simson yang telah menaklukan Singa dalam hidup mereka dengan mengandalkan Tuhan, kalahkanlah singa-singa atau pencobaan-pencobaan iblis itu setiap hari dengan meminta kekuatan dari pada Tuhan. Amin!
More aboutOrang Muda adalah Kekuatan