THE POWER OF DREAM

Diposting oleh Pelajaran SSD Online on Kamis, 15 November 2012


Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. Kejadian 37:5.  Saya rasa hampir setiap orang pernah bermimpi. Mimpi adalah suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar kita. Impian (seringkali dikenal juga dengan sebutan cita-cita, keinginan, visi) adalah motor pendorong yang dahsyat untuk terjadinya perubahan. Tanpa impian, tak akan ada perubahan. Tanpa perubahan tak akan ada perkembangan. Tanpa perkembangan tak akan ada prestasi. Bahkan Sigmund Freud juga mengakui bahwa impian adalah "Bapak" dari pikiran untuk sukses, dan tentu saja pikiran sukses adalah "Ibu" yang melahirkan tindakan untuk mencapai sukses. Ada 2 kategori mimpi yang sering kita alami dalam kehidupan kita. 
Pertama, Mimpi Pasif. Disebut mimpi pasif karena mimpi ini terjadi di luar kehendak kita. Kita tidak dapat mengontrol mimpi kita itu dan mimpi tersebut cenderung tidak nyata. Misalnya mimpi yang biasa kita alami pada saat kita sedang tidur. Mimpi ini terjadi apabila kita sedang menghadapi suatu permasalahan dalam diri dan batin kita. Masalah-masalah tersebut masih menumpuk dalam pikiran kita sehingga pada saat kita tidur alam pikiran bawah sadar kita membawa kita kepada masalah-masalah tersebut tanpa dapat kita kendalikan, namun kita merasa seolah-olah mengalami kejadian yang sebenarnya. Dan mimpi seperti ini akan berakhir apabila kita terjaga dari tidur. Di samping mimpi pasif yang berlangsung pada saat kita tidur, ada juga seseorang yang pada dasarnya sering berkhayal atau mengimajinasikan hal-hal indah secara terus menerus namun tidak pernah berusaha untuk mewujudkannya. Hal ini sama saja halnya dengan hidup dalam dunia mimpi yang telah disebutkan sebelumnya karena semua angan-angan tersebut akan berakhir pada saat ia selesai berimajinasi.
Kedua, Mimpi Aktif. Mimpi aktif adalah suatu imajinasi atau khayalan yang dilakukan secara terus-menerus namun disertai dengan perubahan perilaku yang mengacu kepada tercapainya mimpi tersebut sehingga kita tidak selalu hidup dalam dunia mimpi atau dunia tidur dan berusaha mewujudkannya.
Sebagai generasi muda GMAHK kita hendaknya menjadi pemimpi-pemimpi aktif di mana kita tidak hanya berimajinasi saja tapi juga melakukan tindakan yang mendukung ke arah tercapainya impian kita. Lakukan perubahan dalam diri kita, keluar dari zona kenyamanan, dan raihlah impian kita tersebut. Setelah kita memiliki dan mengenali impian yang benar-benar kita dambakan untuk terwujud, kita tentunya ingin segera mewujudkannya. Ada banyak prinsip yang bisa kita terapkan. Tiga di antaranya adalah prinsip yang ditulis oleh Albert Carr dalam bukunya How to Attract Good Luck. Dengan mengikuti tiga prinsip sederhana ini, kita memiliki peluang besar untuk mewujudkan apa yang kita impikan.
01. Membuka Diri. (Amsal 15:22) Ketika Thomas Alva Edison sedang bereksperimen untuk menciptakan bola lampu, ia mencoba "mengundang" petir dengan menaikkan layang-layang di lapangan terbuka pada waktu hujan. Hasilnya: Petir pun ia dapatkan. Demikian juga dengan peluang untuk mewujudkan impian. Kita perlu "mengundang" ataupun "menciptakan" berbagai peluang untuk mewujudkan impian kita seperti yang dilakukan Edison ketika mengundang petir yang akhirnya berhasil ia "tangkap" dan "abadikan" dalam bentuk bola lampu. Bagaimana caranya? Yang perlu kita lakukan adalah meng-ekspos (membuka diri) kita terhadap peluang untuk meraih kesempatan sukses tersebut. Peluang bisa muncul dari pertemuan dan perkenalan dengan orang-orang baru, mencoba kegiatan-kegiatan baru dan mengunjungi tempat-tempat baru.
02. Mengenali Peluang. (Filipi 4:8) Dari sekian banyak peluang yang kita temui, kita perlu memilih peluang yang paling tepat untuk mewujudkan impian kita. Untuk mengenali peluang yang tepat, kita perlu mendudukkan "impian" kita sebagai "bintang petunjuk" bagi setiap tindakan yang kita lakukan dan setiap keputusan yang kita ambil. Jika kita ingin memiliki usaha sendiri di bidang pendidikan dan pelatihan, namun tidak memiliki dana yang cukup, selain "membuka diri" pada berbagai kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang, kita juga perlu mengenali kesempatan mana yang bisa memberikan peluang terbesar agar usaha kita juga tidak sia-sia, misalnya dengan mencari kesempatan untuk berinteraksi dengan para calon investor atau partner yang memiliki minat besar di bidang pendidikan (tidak dengan sembarang orang saja).
03. Bertindak. (Pengkhotbah 9:10) Tindakan memiliki kekuatan yang lebih besar dari pada kata-kata semata. Tanpa tindakan, impian kita hanyalah tinggal mimpi. Tindakan merupakan ujung tombak dari pencapaian impian. Seelah peluang berhasil diidentifikasi, kita jangan tinggal diam, melainkan perlu bertindak untuk meraihnya. Pada tahapan ini kita harus siap menghadapi masalah yang dapat berupa penghalang atau hambatan maupun kesulitan yang harus kita hadapi dalam proses meraih impian kita. Misalnya, dihina banyak orang, kehilangan orang yang dicintai, dikucilkan, tidak dipercaya, dikeluarkan dari sekolah dan kegagalan. Kegagalan sering membuat orang patah semangat dan berputus asa serta tidak berani mencoba lagi. Tidak jarang impian seseorang berakhir pada state ini. Kegagalan banyak disebabkan oleh karena proses mewujudkan impian tidak seindah dan semudah apa yang kita bayangkan sebelumnya. Seharusnya, jika kita mengalami kegagalan, kita harus berani mencoba kembali, memimpikan kembali secara aktif, memvisualisasikan dalam pikiran kita mulai dari proses sampai tercapainya impian kita sehingga kita selalu memiliki semangat juang yang tinggi setelah kita mengalami kegagalan dan bukan hanya merenungi nasib yang telah terjadi atau bahkan kita mengubah impian kita. Memang tidak ada salahnya bagi kita untuk mengubah impian kita semula dan berusaha mencapai impian yang lain jika kita memang sudah merasa bahwa impian kita sudah tidak sejalan dengan tujuan hidup kita. Namun satu hal yang harus kita yakini adalah bahwa dengan selalu belajar dari pengalaman kegagalan dan kemudian mencoba lagi suatu saat mimpi kita pasti akan dapat menjadi kenyataan. Orang yang tabah, sabar, dan berhasil melewati semua permasalahan tersebut barulah akan menjadi orang yang berhasil meraih impiannya. Jangan lupa untuk selalu membawa serta impian kita ke mana pun kita pergi, di mana pun kita berada, dalam berbagai kondisi dan situasi yang bagaimana pun yang sedang menimpa kita. Kita harus selalu percaya dan yakin bahwa impian yang kita miliki akan tercapai melalui usaha-usaha kita yang tekun dan tidak kenal menyerah serta tidak lupa untuk meminta pertolongan Tuhan. (Roma 8:28) Dengan demikian keberhasilan akan dapat kita peroleh.
Kesimpulan, Mungkin sebagian besar dari kita sudah lupa apa yang kita impian pada saat masih anak-anak. Kenyataan membuat kita semua menyerah untuk menggapai mimpi, yang dulu benar-benar kita harapkan jadi nyata. Sebenarnya, tidaklah mustahil untuk terus bermimpi dan menjadikannya nyata. Sebab orang-orang yang berhasil menorehkan kesuksesan dalam sejarah hidup mereka pasti memiliki mimpi. Semua kesuksesan mereka berawal dari impian yang sangat merasuk jiwa, raga, dan pikiran mereka, serta mendorong mereka untuk bertindak. Mereka pun juga memiliki prinsip-prinsip sederhana yang mereka terapkan untuk meraih sukses. Jika kita ingin seperti mereka, milikilah impian, kenalilah impian yang paling dapat menggerakkan pikiran, hati nurani, dan tindakan kita untuk mewujudkannya, setelah itu undanglah kesempatan untuk meraih mimpi dengan membuka diri terhadap berbagai kesempatan yang ada di sekitar itu, terutama kesempatan yang paling berpotensi untuk mewujudkan impian kita. Setelah kesempatan ini berhasil kita identifikasi, langkah berikutnya adalah bertindak untuk meraih kesempatan yang paling berpotensi untuk mewujudkan impian kita. Selamat bermimpi dan selamat bertindak untuk mewujudkan impian Anda.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar